Kamis, 10 Desember 2009

Sebuah Makna......

LaranganSembahyang bagi Wanita HaidDalam Agama Hindu, Hakekat dari keinginan manusia sebagai salah satu mahluk ciptaan Hyang WidhiWasa ( Tuhan Yang Maha Esa ) di dalam menempuh kehidupan di dunia ini adalah kebaikan, kesucian,ketenangan dan kebahagiaan. Untuk mewujudkan semua itu, maka manusiasenantiasa menghindar dari yang dipandang tidak baik, karena hal tersebutdapat menghambat kepentingan peningkatan hidup spiritual. Menjagakeseimbangan dan kesucian lahir bathin untuk mencapai tujuan hidup beragamayaitu "Moksartham Jagadhitaya ca iti dharma", maka umat Hindu mengenalistilah cuntaka/sebel. Istilah cuntaka atau sebel adalah untuk menyebutsuatu keadaan yang dipandang tidak seimbang atau tidak harmonis yang dapatmenghambat kepentingan rohani dan spiritual. Peristiwa yang menyebabkan ketidakseimbangan atau cuntaka (deharmonis) didalam ruang lingkup yang berbeda-beda dalam kehidupan spiritual masyarakatHindu, menurut Gunada, 1990, hal 19 sebagaimana yang dikutip dalam himpunankeputusan seminar kesatuan tafsir terhadap aspek-aspek agama Hindu I - XImenyebutkan sebagai berikut: (1). Cuntaka karena haid (datang bulan), (2). Cuntaka karena bersalin(melahirkan), (3).Cuntaka karena keguguran atau menggugurkan kandungan. (4).Cuntaka karena sakit kelainan jiwa,(5). Cuntaka akibat perkawinan yang belumdibersihkan dengan upacara,(6). Cuntaka karena hubungan seks (kumpul kebo)di luar perkawinan (mitra ngalang, dan hubungan seks antara anak denganorang tua atau termasuk juga hubungan seks antara saudara kandung, (7).Cuntaka karena melakukan hubungan seks dengan binatang (salah timpal). (8).Cuntaka akibat kehamilan di luar perkawinan, dan (9). Cuntaka akibatmelakukan sad atatayi yaitu enam perbuatan kejam antara lain (a). Membakarmilik orang lain (Agnida), (b).Meracun orang lain, (c) melakukan ilmu hitamuntuk membunuh orang lain, (d) mengamuk sehingga menyebabkan kematian oranglain, (e) Memperkosa sehingga membuat orang lain kehilangan kehormatan dan(f) memfitnah (sampai mengakibatkan kematian orang). Mengenai lama masa cuntaka yang dialami dari masing-masing penyebab cuntakasudah tentu berbeda-beda satu sama lainnya. Lamanya masa cuntaka sangatditentukan oleh kadar berat ringannya pengaruh cuntaka terhadap kesucian.Pada kesempatan ini dibahas cuntaka yang disebabkan oleh wanita sedang haidatau datang bulan dikaitkan dengan boleh tidaknya mereka sembahyang. Jawabanya boleh dan tidak boleh. Tuhan maha suci, tidak pernah tercemar, danternodai, sembahyang dalam hati dan mengenang Tuhan, boleh-boleh saja,karena tidak ada orang yang tahu, dan hanya Tuhan yang tahu, namun sebaiknyawanita sedang haid jangan ke tempat suci atau ke Pura. Alasannya, kalauseandainya ada orang yang tahu seorang wanita sedang haid memasuki Pura,maka masyarakat akan marah, karena secara tradisi orang yang haid dianggapcuntaka. Disamping itu perasaan dan pikiran wanita sedang haid yang tercemardan mengganggu kosentrasi, walaupun sekarang ada bantal pembalut yang baik,namun hal itu akan tetap mempengaruhi perasaan dan pikiran. Bagaimana kalau seorang wanita sedang haid karena didorong oleh keinginanyang keras untuk sembahyang di Pura, apakah Tuhan akan marah? Tuhan tidakpunya perasaan marah, Hyang Widhi senantiasa penuh kasih sayang, beliautidak pernah tersinggung lalu mengutuk. Umumnya yang suka marah dantersinggung itu adalah para pengiringnya atau para penjaganya yang dalamdunia modern disebut satpam, hansipnya. _______________________________________________( menurut Bp Gunada, 1990, hal 19 sebagaimana yang dikutip dalam himpunankeputusan seminar kesatuan tafsir terhadap aspek-aspek agama Hindu I – XI )